5 Mitos Seputar Karbohidrat di Tengah Masyarakat, Gak Akurat

SehatBugar68 - Tubuh manusia memerlukan energi untuk menjalankan berbagai fungsi secara optimal. Dalam hal ini, karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Bahkan kebutuhannya mencapai 55 sampai 60 persen dari total kebutuhan energi harian. 



Sayangnya zat gizi ini banyak mendapat banyak reputasi buruk di kalangan masyarakat, sebab disinyalir merupakan aktor utama di balik perkembangan penyakit diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, banyak orang sengaja menghindari asupan karbohidrat karena dianggap menyebabkan kenaikan berat badan.

Mitos yang beredar seputar karbohidrat tentunya berdampak buruk bagi kesehatan. Agar tak terperdaya informasi yang keliru, cari tahu kebenaran di balik berbagai mitos tentang karbohidrat berikut ini, yuk.


1. Mitos pertama: Semua karbohidrat sama saja



Faktanya, karbohidrat hadir dalam dua bentuk, yakni karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Contoh karbohidrat kompleks di antaranya pati dan serat.

Karbohidrat jenis ini bisa didapat dari beras, gandum, umbi-umbian, dan sayuran. Sementara itu, karbohidrat sederhana berupa gula yang biasa dijumpai di buah, susu, dan makanan olahan. SahabatQQ

Karbohidrat kompleks akan melalui pencernaan yang panjang sebelum akhirnya diserap tubuh. Dengan demikian, kenaikan gula darah pun terjadi secara bertahap sehingga tak memberatkan kerja insulin. Inilah mengapa konsumsi karbohidrat kompleks jauh lebih dianjurkan.

Di sisi lain, karbohidrat sederhana akan lebih cepat diserap sehingga kadar gula darah pun akan meningkat lebih cepat. Kondisi ini bisa berbahaya bagi tubuh karena insulin harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan kadar gula darah ke kondisi normal. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan resistansi insulin dan diabetes mellitus tipe 2.


2. Mitos kedua: Karbohidrat bikin gemuk



Karbohidrat biasanya menjadi musuh utama orang-orang yang sedang ingin menurunkan berat badan. Bukan tanpa alasan, mereka menganggap karbohidrat dapat menyebabkan kegemukan. Namun hal ini tak sepenuhnya salah.

Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Akan tetapi, penyimpanan glikogen dalam tubuh terbatas. Karbohidrat yang masih tersisa nantinya akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak. 

Tapi perlu dicatat, ini hanya terjadi jika kita mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab karbohidrat berperan untuk menyediakan energi untuk sel agar bisa berfungsi dengan baik. Jadi, tetap penuhi kebutuhan karbohidrat tubuh, ya!

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

3. Mitos ketiga: Karbohidrat sederhana buruk bagi kesehatan



Berkaitan dengan mitos pertama, nih. Karbohidrat sederhana memang cenderung meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan karbohidrat kompleks.

Namun ini bukan berarti konsumsinya harus benar-benar dihindari. Sebab beberapa makanan yang mengandung karbohidrat sederhana membawa manfaat bagi tubuh.

Salah satunya ialah susu dan produk susu. Keduanya mengandung karbohidrat sederhana berupa galaktosa. Namun kedua makanan ini juga merupakan sumber kalsium yang baik untuk tulang dan gigi.

Contoh lainnya ialah buah. Rasanya yang manis berasal dari fruktosa, bentuk lain karbohidrat sederhana.

Namun buah juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Nah, yang perlu kamu kurangi konsumsinya justru ialah makanan olahan yang mengandung pemanis buatan.


4. Mitos keempat: Pola makan rendah karbohidrat lebih sehat



Memang betul konsumsi karbohidrat berlebihan, khususnya karbohidrat sederhana bisa memicu perkembangan diabetes mellitus tipe 2 serta meningkatkan cadangan lemak. Karenanya asupan karbohidrat harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Jangan sengaja menghindari makanan sumber karbohidrat. Sebab kekurangan nutrisi ini bisa membuat tubuh kekurangan energi sehingga lebih mudah lelah, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini tentunya dapat menurunkan produktivitas kita.

Pastikan saja kita menyesuaikan jumlah dan porsi sesuai kebutuhan. Agar lebih akurat, timbang setiap makanan yang akan dikonsumsi dan hitung kandungan karbohidrat di dalamnya. Kemudian lakukan analisis apakah asupan karbohidratmu sudah terpenuhi atau justru melebihi kebutuhan.


5. Mitos kelima: Karbohidrat tidak boleh dikonsumsi di malam hari



Karbohidrat dan makan malam telah banyak dituding sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian, jika karbohidrat dikonsumsi di malam hari, mungkin bahayanya akan berlipat ganda!

Namun hal tersebut tentu saja keliru. Baik dikonsumsi saat siang maupun malam, karbohidrat tetap akan dicerna seperti biasa. Akan tetapi, ada catatan penting yang harus diperhatikan.

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Jika ingin mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat jenis ini, pastikan kamu memberi jeda setidaknya dua jam sebelum tidur.

Kesimpulannya, karbohidrat diperlukan tubuh sebab merupakan sumber energi utama. Namun, konsumsinya harus disesuaikan dengan kebutuhan.


Oleh karena itu, perhatikan jumlah dan porsi makanan sumber karbohidrat. Jangan lupa juga imbangi asupan protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan. Agen Domino99

Posting Komentar

0 Komentar