SehatBugar68 - Berbicara tentang kolagen, kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan bahan satu ini. Popularitasnya sebagai agen perawatan kulit dan suplementasi makanan kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Umumnya, kolagen dihasilkan dari ekstraksi produk hewan ternak, seperti babi atau sapi. Namun baru-baru ini, para ahli mengembangkan kolagen dari laut atau yang dikenal dengan marine collagen sebagai alternatif bahan unggulan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Apa bedanya marine collagen dengan kolagen dari sapi atau babi? Bagaimana efektivitasnya sebagai agen perawatan kulit? Yuk, simak ulasannya lebih lanjut di bawah ini.
1. Mengenal tentang kolagen
Kolagen merupakan protein kera , tidak larut, dan berserat yang jumlahnya paling berlimpah dalam tubuh. Ini bisa ditemukan di kulit, tulang, tendon, ligamen, otot, usus, maupun pembuluh darah.
Kolagen memiliki peran penting dalam memberi struktur atau kekuatan pada jaringan dan mendukung elastisitas kulit. Namun seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen dalam tubuh dapat menurun secara alami. Di mana bisa menyebabkan kulit keriput dan kendur, otot yang lemah, ligamen dan tendon yang mengencang, nyeri sendi, ataupun masalah usus. SahabatQQ
Oleh sebab itu, kolagen dari sumber eksternal, seperti krim perawatan kulit atau suplementasi makanan biasanya diperlukan untuk mengganti kehilangan atau mengisi kekosongan kolagen dalam tubuh.
Dalam produk perawatan kulit, formulasi peptida kolagen atau kolagen terhidrolisis adalah bentuk kolagen eksternal yang umum digunakan. Ini adalah kolagen yang sudah dipecah sehingga mudah diserap oleh tubuh.
2. Apa itu marine collagen?
Sesuai namanya, marine collagen atau kolagen laut adalah kolagen yang bersumber dari organisme laut dan limbahnya. Biasanya ini diambil dari sisik, kulit, kepala, sirip, isi perut, dan tulang rawan ikan.
Ikan kakap atau cod adalah jenis ikan yang umum dipilih untuk ekstraksi kolagen. Namun tak menutup kemungkinan, sumber protein ini juga diperoleh dari jenis ikan atau hewan laut lainnya, seperti ubur-ubur, sponge, atau bintang laut.
Kolagen laut memiliki kadar glisina, prolina, dan hydroxyproline yang tinggi. Meski demikian, ini bukanlah protein lengkap karena hanya mengandung delapan dari sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
3. Perbedaan kolagen laut dengan kolagen sapi atau babi
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Tubuh memiliki sekitar 28 jenis kolagen, di mana tipe I, II, dan III adalah jenis yang paling umum yang mencakup sekitar 90 persen kolagen di seluruh tubuh. Kolagen sapi ditemukan dapat meningkatkan kolagen tipe I dan III. Sementara kolagen laut meningkatkan kolagen tipe I dan II.
Dilansir Plastic and Aesthetic Research Journal, kolagen tipe I adalah kolagen yang umum ditemukan di kulit, mewakili sekitar 80-90 persen kolagen kulit. Kolagen ini diproduksi oleh sel fibroblast yang dapat menjaga elastisitas dan ketahanan kulit.
Laman Mind Body Green juga menjelaskan bahwa kolagen tipe I juga ditemukan di seluruh tubuh, kecuali tulang rawan dan paling terkonsentrasi di tulang, ligament, tendon, kulit, rambut, kuku, serta lapisan usus.
Sementara kolagen tipe II sebagian besar ditemukan di tulang rawan. Ia memiliki struktur yang lebih halus dan tidak rapuh yang berperan melindungi persendian. Sedangkan tipe III, biasanya mewakili sekitar 15 persen kolagen kulit yang juga mendukung struktur otot, organ, dan pembuluh darah.
4. Manfaat dan efek samping marine collagen
Seperti halnya kolagen lain, marrine collagen juga menawarkan manfaat kesehatan yang sama. Ia dapat membantu menunda tanda penuaan seperti kerutan, masalah tulang dan persendian, serta menguatkan folikel rambut.
Manfaat kolagen laut yang lebih menonjol biasanya dikaitkan dengan preferensi diet. Orang yang menghindari produk dari sapi atau babi, baik karena alasan agama, budaya, kekhawatiran tentang penyakit, atau moral, mungkin akan mendapatkan manfaat dari kolagen jenis ini.
Sementara mengenai efek samping, kolagen laut biasanya dikaitkan dengan alergi. Jika kamu memiliki alergi terhadap ikan, mungkin kamu harus menghindari penggunaan produk kolagen laut. Tak hanya itu, mengingat kolagen merupakan protein yang juga disebut sebagai suplemen protein, di mana konsumsinya harus dibatasi untuk menjaga kesehatan ginjal.
5. Efektivitas marine collagen sebagai agen perawatan kulit
Dibandingkan dengan kolagen yang berasal dari bovine (sapi) atau babi, marine collagen memang tergolong jenis baru. Efektivitasnya dalam produk perawatan kulit belum diketahui secara pasti, karena masih sedikit penelitian tentang ini dan studi yang dilakukan juga terlalu kecil.
Dalam Journal of Cosmetic Dermatology tahun 2021, dilaporkan bahwa lima puluh perempuan berusia 45-60 tahun yang mengonsumsi suplemen bubuk kolagen laut selama 12 minggu mengalami pengurangan kerutan dan peningkatan elastisitas, hidrasi, dan kekencangan kulit.
Dilansir Mind Body Green, pada beberapa penelitian kecil melaporkan bahwa perempuan yang mengonsumsi suplemen yang mengandung kolagen tipe I terhidrolisis yang berasal dari ikan nila memiliki dukungan kulit yang lebih baik dengan tampilan garis yang berkurang, penuaan dini, dan tingkat kelembaban yang lebih terjaga.
Mengutip laman The Healthy, sayangnya semua penelitian tentang manfaat potensial kolagen laut hanya bersifat pendahuluan, sehingga sulit mengatakan bahwa kolagen laut bermanfaat bagi semua orang dan bisa dijadikan rekomendasi pokok.
Jika kamu tertarik untuk mencoba menggunakan kolagen laut, sebaiknya ikuti petunjuk pada label dan selalu konsultaskan dengan dokter sebelum memutuskan mengambil suplemen apa pun. Agen Domino99
0 Komentar