SehatBugar68 - Asma merupakan penyakit yang mengakibatkan penderitanya kesulitan bernapas. Serangan asma dapat terjadi tiba-tiba saat ada pemicu asma.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa asma merupakan penyakit yang menular. Adanya anggapan ini membuat beberapa orang khawatir saat sedang bersama dengan orang yang memiliki riwayat asma. Misalnya berada dalam satu ruangan yang sama atau menggunakan peralatan yang sama.
Akan tetapi, benarkah anggapan bahwa asma adalah penyakit yang bisa ditularkan? Agar lebih paham, yuk, baca penjelasannya di bawah ini!
1. Asma
Global Initiative for Asthma (GINA) melansir, asma merupakan gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan di paru-paru. Saat asma terjadi, saluran napas menjadi bengkak, menyempit, dan sangat sensitif terhadap iritan. Kondisi ini menimbulkan kesulitan saat bernapas dan memicu batuk serta suara mengi. SahabatQQ
Serangan asma ringan mungkin dapat reda tanpa pengobatan. Namun, dengan pengobatan, serangan asma bisa reda lebih cepat. Pengobatan yang tepat juga bisa membantu mencegah risiko serangan asma di kemudian hari.
2. Siapa yang bisa mengalami asma?
Masih mengutip sumber yang sama, kondisi asma cenderung diturunkan dalam keluarga. Jadi, seseorang dapat mengalami asma jika ada anggota keluarga yang lain juga mengalaminya.
Anak-anak yang mengalami eksem atau punya alergi makanan lebih mungkin mengalami asma daripada anak-anak lain yang tidak memiliki eksem dan alergi makanan. Demikian pula dengan alergi terhadap serbuk sari maupun debu yang juga dapat meningkatkan peluang terjadinya asma.
3. Apakah asma menular?
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Dilansir Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), asma merupakan penyakit tidak menular. Menambahkan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), asma merupakan penyakit tidak menular utama yang memengaruhi anak-anak dan dewasa.
Penyebab asma masih belum sepenuhnya dipahami. Adanya berbagai faktor seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan mungkin dapat menyebabkan asma. Contohnya, adanya paparan alergen menyebabkan sistem imunitas tubuh bereaksi secara berlebihan.
WHO melansir, alergen yang menyebabkan asma juga dapat bervariasi antara orang yang satu dengan yang lainnya, seperti infeksi virus, debu, asap rokok, serbuk sari, perubahan cuaca, bulu hewan, sabun, dan parfum.
4. Bagaimana terjadinya asma?
Dilansir Medscape, adanya pemicu asma, seperti alergen yang terhirup, menyebabkan munculnya mediator inflamasi. Saat ada mediator inflamasi, maka akan menyebabkan reaksi inflamasi atau peradangan di saluran pernapasan.
Peradangan ini ditandai dengan penyempitan saluran napas dan adanya cairan mukus di saluran napas. Inilah yang menyebabkan seseorang mengalami keluhan sesak napas karena jalan napas yang terhambat.
5. Cara mengatasi asma
Seseorang yang memiliki riwayat asma sebaiknya mengenali pemicu asmanya. Dengan begitu, ia dapat menghindari pemicu asma sehingga risiko terjadinya kekambuhan dapat diminimalkan, mengutip Mayo Clinic.
Dijelaskan oleh WHO, saat ini asma masih belum dapat disembuhan. Akan tetapi, dengan manajemen pengobatan yang baik, keluhan asma dapat dikendalikan sehingga penderitanya tetap bisa tetap beraktivitas dengan normal.
Jadi, asma bukanlah penyakit menular. Faktor yang menyebabkan asma bisa dari keturunan atau faktor lingkungan seperti adanya paparan alergi. Adanya pemicu asma menyebabkan penyempitan saluran napas sehingga menimbulkan keluhan sesak. Agen Domino99
0 Komentar