SehatBugar68 Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sel yang tumbuh secara tidak terkontrol pada bagian tubuh tertentu. Biasanya, kanker diberi nama di mana ia mulai tumbuh. Misalnya kalau tumbuhnya di paru-paru, akan dinamakan kanker paru-paru. Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, termasuk kanker serviks.
Fenomena ini diperlukan perhatian pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia. Untuk itu, kita harus tahu beberapa hal berikut tentang kanker serviks agar kita lebih aware dan diharapkan dapat mencegah terjadinya kanker serviks sedini mungkin.
1. Penyebab kematian tertinggi pada perempuan
Seperti namanya, kanker serviks atau kanker mulut rahim menyerang mulut rahim yang terletak antara vagina dan uterus. Adapun penyebabnya adalah human papillomavirus (HPV) melalui hubungan seksual.
Dilansir dari WHO, kanker serviks termasuk dalam urutan keempat penyakit yang banyak dijumpai pada perempuan. Bahkan tahun 2018 saja diperkirakan sebanyak 570.000 perempuan didiagnosis kanker sekviks dan 311.000 di antaranya meninggal karena kanker tersebut di seluruh dunia. SahabatQQ
Di Indonesia sendiri, menurut P2P Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan penyebab kematian perempuan terbesar kedua setelah kanker payudara di Indonesia. Menurut data Kemenkes per 31 Januari 2019, perempuan yang mengalami kanker serviks sebesar 24,3 penduduk per 100.000 dan rata-rata yang meninggal adalah 13,9 per 100.000 penduduk.
2. Tanda dan gejalanya
Kanker biasanya akan ketahuan ketika sudah di tahap stadium akhir yang biasanya membutuhkan waktu hingga 10 tahun. Sayangnya, pada stadium awal kita tidak terlalu menyadari gejala-gejalanya, sehingga tak jarang kita baik-baik saja. Berikut adalah tanda dan gejala yang sering terjadi pada perempuan yang mengidap kanker serviks:
Pendarahan di luar masa menstruasi, saat menopause, dan setelah berhubungan seksual;
Rasa tidak nyaman ketika melakukan hubungan seksual;
Keputihan encer atau disertai darah yang banyak disertai bau yang tidak sedap;
Sakit pada bagian panggul.
Nah, kalau mengalami tanda dan gejala di atas, kamu harus segera pergi ke pelayanan kesehatan atau membuat janji dengan dokter, ya, agar segera ditangani. Ingat, penanganan yang terlambat akan membahayakan nyawa!
3. Faktor penyebab
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Kanker tidak langsung muncul begitu saja dalam waktu yang singkat. Seperti yang kita tahu, penyebab utama kanker serviks adalah infeksi dari human papillomavirus (HPV). Namun, ada beberapa hal yang juga menyebabkan perempuan mengidap kanker serviks, seperti:
Punya kekebalan tubuh yang rendah, terutama yang mengidap HIV/AIDS;
Sering melahirkan atau melahirkan pertama kali saat usia muda (18 tahun ke bawah);
Punya riwayat kanker sebelumnya;
Mengonsumsi pil KB dalam jangka waktu yang lama, sekitar 5 tahun atau lebih;
Sering berganti pasangan seks;
Menggunakan pembersih vagina yang dapat membunuh bakteri baik;
Faktor genetik.
4. Lakukan pap smear dan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks
Hingga saat ini, ada 2 pencegahan kanker serviks yang sudah banyak dilakukan, yaitu pap smear dan vaksin HPV. Pencegahan ini bertujuan agar orang-orang yang berisiko (kalau pada ini adalah perempuan) terkena kanker serviks.
Dilansir dari Primaya Hospital, pap smear dapat dilakukan pada perempuan usia 21-65 tahun, terutama yang termasuk seksual aktif. Hal ini karena saat pap smear nanti akan dimasukkan suatu alat untuk mengambil sampel sel yang akan diperiksa di laboratorium. Tahap tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya sel yang tumbuh secara abnormal di mulut rahim. Kamu bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukannya.
Pencegahan lainnya adalah dengan melakukan vaksin HPV. Pada tahun 2022 ini, pemerintah mewajibkan perempuan Indonesia melakukan vaksin HPV, terutama pada anak-anak perempuan, sekitar usia 11-12 tahun. Tidak hanya anak perempuan saja, tetapi vaksin ini juga bisa digunakan untuk laki-laki untuk mencegah terjadinya kutil kelamin dan kanker anus.
5. Beberapa cara pengobatan yang dapat dipilih
Setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan diagnosis mengarah pada terinfeksi kanker serviks, kamu harus segera melakukan pengobatan. Ada beberapa macam cara yang bisa kamu lakukan, tergantung dari tingkat keparahannya.
Operasi: dapat digunakan ada tahap stadium awal kanker serviks dengan menghilangkan jaringan kanker;
Radioterapi: metode ini juga dapat digunakan untuk stadium awal;
Kemoterapi: biasanya, orang yang mengidap kanker apa pun akan memilih metode kemoterapi, termasuk kanker mulut rahim;
Pengangkatan rahim: biasanya dilakukan pada saat kondisi kanker sudah parah. Biasanya pada tahap ini, sudah tidak bisa hamil dan mengalami menopause dini.
Kamu bisa konsultasi dengan dokter metode mana yang tepat untuk mengobati kanker serviks. Namun perlu diingat, sel kanker adalah sel yang mudah menyebar. Jadi, meskipun sudah dinyatakan sembuh, ada kemungkinan kamu bisa terkena kanker serviks lagi. Maka dari itu, tahapan pascapengobatan juga diperlukan untuk memonitor keadaanmu agar benar-benar terbebas dari kanker serviks.
Jangan lupa untuk melakukan pap smear dan vaksin HPV untuk mencegah terjadinya kanker serviks, ya! Kalau kamu punya beberapa gejala di atas, segera menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Agen Domino99
0 Komentar