Vitamin Larut Air dan Larut Lemak, Apa Perbedaannya?

SehatBugar68 - Makanan bergizi mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan bergizi disarankan untuk dikonsumsi setiap hari agar kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh kita bisa tercukupi.

Contoh zat gizi makro (makronutrien) yang harus dikonsumsi di antaranya karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan zat gizi mikro (mikronutrien) yaitu vitamin dan mineral.

Ada berbagai macam vitamin, yang mana vitamin-vitamin tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Apakah kamu pernah mendengarnya? 

Sebenarnya, apa maksud dari vitamin larut air dan larut lemak? Lalu, apa pengaruhnya pada tubuh kita? Untuk tahu jawabannya, simak penjelasannya di bawah ini, ya!

1. Vitamin

Vitamin merupakan mikronutrien yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal. Tubuh kita membutuhkan asupan vitamin dalam jumlah sedikit. SahabatQQ

Vitamin banyak terkandung dalam berbagai jenis makanan seperti protein nabati, buah, dan sayuran. Karena ada berbagai jenis vitamin yang harus tercukupi, maka kita perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi.

Apabila makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi karena satu atau lain hal atau adanya kondisi medis tertentu, sehingga dikhawatirkan kebutuhan vitamin tidak tercukupi, maka tidak ada salahnya untuk menambahkan suplemen yang mengandung vitamin.

2. Sumber makanan mengandung vitamin

Kebutuhan vitamin bisa dipenuhi dari berbagai jenis makanan. Maka dari itu, penting untuk mengonsumsi aneka makanan agar kebutuhannya tercukupi. Dilansir Harvard Health Publishing, berbagai makanan yang mengandung vitamin adalah: 

Vitamin A: Hati sapi, telur, udang, ikan.

Vitamin B1: Beras cokelat, sari kedelai, semangka.

Vitamin B2: Telur, daging, susu, sayuran hijau.

Vitamin B3: Daging, ikan, jamur, gandum utuh.

Vitamin B5: Daging ayam, kuning telur, gandum utuh, brokoli.

Vitamin B6: Daging, ikan, tahu, tempe.

Vitamin B7: Ikan, kuning telur, gandum utuh.

Vitamin B9: Bayam, brokoli, asparagus.

Vitamin B12: Telur, daging, ikan, susu.

Vitamin C: Jeruk, tomat, brokoli, bayam.

Vitamin D: Susu, sereal, margarin terfortifikasi, ikan berlemak.

Vitamin E: Minyak sayur, sayuran hijau, gandum utuh, kacang.

Vitamin K: Telur, susu, sayuran hijau.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

3. Suplemen multivitamin

Saat ini, banyak beredar suplemen yang mengandung multivitamin dan mineral dalam berbagai bentuk, seperti tablet, tablet isap, maupun cair. Biasanya, suplemen vitamin ini banyak digunakan bagi orang-orang yang asupan vitamin sehari-harinya tidak tercukupi dari pola makannya.

Vitamin berdasarkan sifat kelarutannya dibagi menjadi dua, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Sifat-sifat dari kedua jenis vitamin tersebut berbeda, sehingga juga memengaruhi penyimpanan vitamin di dalam tubuh.

4. Vitamin larut air

Sekilas dari namanya, mungkin kamu sudah paham bahwa vitamin jenis ini mudah larut di dalam air. Yang termasuk kelompok vitamin larut air adalah vitamin C dan B kompleks yang terdiri dari delapan jenis vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. 

Diterangkan dalam laman Verywell Health, karena memiliki sifat yang larut air, maka vitamin ini akan diserap dan langsung digunakan oleh jaringan. Jumlah vitamin yang tidak diperlukan oleh tubuh akan langsung dikeluarkan oleh ginjal bersama urine. Karena vitamin yang berlebih langsung dikeluarkan dari tubuh, jadi jenis vitamin ini tidak disimpan di dalam tubuh.

Meskipun jumlah vitamin yang berlebih langsung dibuang lewat urine, tetapi mengonsumsi suplemen vitamin larut air dengan dosis yang sangat besar tetap berpotensi menyebabkan efek samping. Maka dari itu, untuk mencukupi kebutuhan vitamin B kompleks dan C, kamu bisa mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen setiap hari sesuai kebutuhan harian.

5. Vitamin larut lemak

Vitamin jenis ini sulit terlarut dalam air namun mudah larut dalam lemak. Maka, disarankan mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin jenis ini bersama makanan berlemak untuk mempermudah kelarutannya, seperti dijelaskan dalam laman WebMD. Ada empat vitamin yang termasuk vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K.

Berbeda dengan vitamin larut air yang kelebihannya akan dikeluarkan dari tubuh, vitamin larut lemak yang berlebih akan disimpan dalam organ hati dan jaringan lemak tubuh. Apabila suatu saat membutuhkan vitamin tersebut, maka tubuh akan mengambil dari cadangan vitamin di hati dan jaringan lemak.

Karena jumlah vitamin yang berlebih tidak dikeluarkan dari tubuh, ini bisa menyebabkan akumulasi jika dikonsumsi secara berlebihan, sehingga dapat bersifat toksik, mengutip laman Healthline. Jadi, disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A, D, E, dan K dalam jumlah seperlunya atau mengikuti saran dokter.

Nah, sudah mengerti, ya, perbedaan antara vitamin larut air dan larut lemak? Kesimpulannya, vitamin larut air yang berlebih akan dikeluarkan dari tubuh, sedangkan vitamin larut lemak yang berlebih akan disimpan di hati dan jaringan lemak tubuh.

Vitamin larut lemak lebih berpotensi menyebabkan toksisitas dalam tubuh, sehingga konsumsi suplemen vitamin jenis ini disarankan hanya seperlunya saja. Meskipun begitu, konsumsi vitamin larut air juga tidak boleh berlebih dan tetap mengikuti saran pada kemasan maupun dari dokter maupun apoteker. Agen Domino99

Posting Komentar

0 Komentar