SehatBugar68 - Keracunan makanan bisa terjadi disebabkan makanan terkontaminasi. Keluhan yang dialami juga bisa beragam, mulai ringan hingga berat.
Keluhan tersebut bisa berbeda-beda tergantung jenis kuman yang mengontaminasi makanan. Penyebab keracunan makanan pun beragam, misalnya adanya kontaminasi dari bakteri, virus, dan parasit, bahkan adanya racun atau bahan kimia pada makanan yang dikonsumsi.
Beberapa jenis makanan tertentu lebih berkaitan dengan keracunan makanan daripada jenis makanan lainnya. Inilah daftar makanan yang sering menyebabkan keracunan makanan, dirangkum dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), WebMD, dan Healthline.
1. Daging mentah
Daging mentah termasuk daging unggas dan daging yang masih setengah matang bisa menyebabkan sakit. Daging mentah bisa mengandung bakteri Salmonella, E. coli, Yersinia, dan bakteri lainnya.
Bakteri E. coli merupakan bakteri yang secara alami berada di dalam hewan, sedangkan daging unggas mentah bisa mengandung bakteri Campylobacter, Salmonella, Clostridium perfringens, dan bakteri lainnya. SahabatQQ
Agar bakteri yang ada dalam daging tidak berpindah ke makanan lain atau peralatan dapur, maka CDC tidak menyarankan mencuci daging sebelum memasaknya.
Mencuci daging mentah bisa menyebarkan bakteri dari daging ke makanan lain, peralatan memasak, dan permukaan dapur. Bakteri patogen akan mati ketika daging dimasak hingga benar-benar matang.
2. Buah dan sayuran
Mengonsumsi buah dan sayuran sangat dianjurkan karena memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, buah dan sayur segar juga bisa terkontaminasi bakteri Salmonella, E. coli, dan Listeria.
Berbagai bakteri yang ada dalam buah bisa berasal dari kontaminasi selama perjalanan dari perkebunan hingga sampai di meja makan. Selain itu, bakteri yang mencemari buah dan sayuran bisa berasal dari kontaminasi silang yang terjadi di dapur.
Beberapa sayuran, terutama yang dimakan mentah, bisa menjadi penyebab keracunan makanan. Maka dari itu, mencuci buah maupun sayuran sebelum dimakan langsung bisa mengurangi risiko keracunan makanan.
3. Susu mentah yang belum diolah
Susu segar yang belum dipasteurisasi juga bisa menjadi penyebab keracunan makanan. Sebab, susu ini bisa mengandung bakteri di dalamnya, seperti bakteri Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria, dan Salmonella. Susu yang terkontaminasi tersebut bisa menyebabkan diare, muntah, atau masalah kesehatan lainnya.
Susu yang sudah dipasteurisasi telah dilakukan proses pemanasan dengan suhu dan waktu tertentu dengan tujuan untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Adanya proses tersebut membuat susu menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.
Meskipun telah dilakukan proses pasteurisasi, tetapi susu tetap mengandung nutrisi yang sama dengan susu segar.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
4. Telur
Meskipun telur terlihat bersih dan tidak pecah, tetapi telur bisa terkontamiasi kuman, yaitu bakteri Salmonella. Sebab, ayam bisa menyebarkan bakteri Salmonella ke telur sebelum cangkang telur terbentuk.
Selain itu, bakteri Salmonella juga bisa menyebar ke telur melalui kotoran unggas. Ini membuat cangkang telur maupun bagian dalam telur bisa mengandung bakteri sehingga menyebabkan keracunan makanan.
Maka dari itu, disarankan untuk memasak telur hingga benar-benar matang agar bakteri mati seluruhnya. Hindari pula mencicipi adonan yang masih mentah untuk mengurangi risiko keracunan makanan.
5. Ikan dan kerang-kerangan mentah
Beberapa orang mungkin menyukai jenis makanan berbahan ikan atau kerang yang masih mentah. Padahal, ikan dan kerang-kerangan mentah juga bisa menjadi penyebab keracunan makanan.
Misalnya, tiram yang dipanen dari air yang terkontaminasi bisa mengandung norovirus. Selain itu, tiram mentah atau setengah matang bisa mengandung bakteri Vibrio sehingga menyebabkan infeksi vibriosis.
Agar terhindar dari keracunan makanan, maka disarankan mengolah ikan maupun kerang-kerangan hingga matang sepenuhnya.
6. Tepung
Tepung merupakan produk pertanian yang tidak dilakukan proses untuk membunuh kuman. Kuman bisa saja ikut mencemari saat biji-bijian masih ditanam di persawahan atau saat proses pembuatan tepung itu sendiri.
Meskipun jarang terjadi, bakteri E. coli bisa ikut terbawa ketika proses pemanenan, penggilingan, dan pengayakan.
Jika diolah dengan benar, bakteri yang ikut terbawa di tepung akan mati ketika dimasak sampai matang. Namun, ada beberapa orang yang terbiasa mencicipi adonan kue atau roti sebelum dimasak.
Mencicipi adonan dengan tepung dan telur mentah berisiko menyebabkan keracunan makanan. Maka dari itu, disarankan untuk tidak mencicipi adonan kue atau adonan roti yang masih mentah. Agen Domino99
0 Komentar