5 Fakta Kondom Vegan, Dinilai Lebih Ramah Lingkungan

SehatBugar68 - Istilah vegan tak hanya menggambarkan pola makan bebas makanan hewani. Lebih dari itu, vegan dimaknai sebagai gaya hidup yang menghindari segala bentuk eksploitasi hewan, baik yang dijadikan makanan, pakaian, kosmetik, atau hal lainnya seperti kondom.

Walau terdengar baru, kondom vegan sebetulnya telah diproduksi nyaris 25 tahun silam. Namun skala produksinya cenderung kecil. Seiring meningkatnya praktik vegan, kondom yang hanya terbuat dari bahan-bahan nabati kini kian menarik perhatian.

Sebenarnya apa yang membedakan kondom vegan dengan kondom lainnya? Cari tahu faktanya berikut ini, ya!

1. Walau kebanyakan kondom bersifat plant-based, itu tak serta merta menjadikannya sebagai kondom vegan

Lateks yang menjadi bahan utama kondom memang merupakan produk tumbuhan. Lebih tepatnya, lateks berasal dari getah pohon karet. Namun seorang ginekolog integratif asal Amerika Serikat, Shawn Tassone melalui laman Mind Body Green menjelaskan, sebagian besar kondom mengandung kasein sebagai bahan bakunya. DominoQQ

Kasein bertujuan untuk membuat permukaan kondom lebih lembut dan halus. Namun seperti yang kita ketahui, kasein ialah produk susu yang notabene berasal dari hewan. Selain itu, beberapa kondom juga menggunakan kulit domba dan dites melalui uji coba hewan sehingga tak memenuhi kualifikasi kondom vegan.

2. Sama-sama efektif cegah kehamilan dan penyakit menular seksual

Sama halnya dengan kondom nonvegan, kondom vegan juga efektif mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual. Efektivitasnya mencapai 98 persen jika digunakan dengan tepat. Ini dijelaskan melalui laman Popsugar.

Selain itu, kondom vegan juga hadir dengan desain yang tipis. Sebagian bahkan terbebas dari bahan kimia keras sehingga dapat mengurangi iritasi dan tidak mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim dengan pasangan.

3. Berbeda dengan kondom organik dan kondom natural

Walau berbahan dasar produk nabati, tetapi kondom vegan belum tentu berbahan organik dan bersifat natural. Sayangnya dilansir Mind Body Green, beberapa kondom vegan mengandung bahan kimia seperti paraben, benzocaine, dan talcum sehingga tak dapat dikatakan organik dan natural.

Kondom organik dan natural berbeda dengan kondom vegan, khususnya mengenai bahan baku dan cara pembuatan. Kondom organik cenderung terbebas dari pestisida, pupuk sintetis, ataupun genetically-modified organisms (GMO). Sementara itu, sesuai namanya, kondom natural terbuat dari 100 persen bahan alami tanpa bahan kimia yang diproduksi di laboratorium.

4. Apakah kondom vegan lebih aman untuk vagina?

Kondom vegan yang sudah mendapat persetujuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tentunya dinilai aman untuk vagina. Namun sebenarnya hal ini tidak berbeda dengan kondom lainnya. Artinya, di antara keduanya, tidak ada yang lebih baik terkait aspek keamanan.

Kondom vegan hanya berarti terbebas dari bahan hewani, animal cruelty, dan tidak diuji coba pada hewan. Namun ini tak menjamin kondom vegan lebih baik atau buruk untuk vagina dibandingkan jenis lainnya.

5. Kondom vegan dinilai lebih ramah lingkungan

Dilansir Vegan Products, kondom vegan cenderung memperhatikan aspek berkelanjutan dalam proses produksinya, termasuk soal pemilihan bahan dan metode pembuatannya. Salah satu tujuannya tak lain untuk mengurangi jejak karbon dan memerangi isu rendahnya upah para petani karet.

Jika kamu memiliki kekhawatiran soal lingkungan atau tengah mempraktikkan gaya hidup vegan dalam kehidupan sehari-hari, kondom vegan jelas merupakan pilihan yang tepat. Namun meski terbebas dari produk hewani dan dinilai lebih ramah lingkungan, kondom vegan sejatinya tidak lebih baik dari kondom nonvegan dalam hal keamanan dan kenyamanan. 

Posting Komentar

0 Komentar