5 Alasan Kenapa Kita Merasa Lapar saat Puasa, Ada Faktor Psikologisnya

SehatBugar68 - Saat sedang puasa, wajar kita merasa lapar, bahkan itulah salah satu tantangannya. Menjaga diri dari makanan dan minuman selama sekitar 12–14 jam dari sejak subuh hingga magrib bisa menjadi tantangan tersendiri bagi tubuh kita.

Namun, tahukah kamu bahwa rasa lapar saat berpuasa bukan hanya karena perut kosong. Ternyata ada juga faktor psikologis yang memengaruhinya. Penasaran apa saja? Yuk, simak!

1. Terbiasa dengan pola makan sebelumnya

Salah satu alasan psikologis mengapa kita mudah lapar saat berpuasa adalah karena kebiasaan pola makan kita.

Menurut buku The Holistic Rx: Your Guide to Healing Chronic Inflammation and Disease, penulis sekaligus dokter Madiha M. Saeed menjelaskan bahwa saat kita puasa, tubuh kita mengalami perubahan drastis dalam pola dan waktu makan.

Kita harus menahan diri dari makanan dan minuman selama berjam-jam, dan kemudian harus makan dalam jumlah yang cukup besar dalam waktu singkat. Hal ini menyebabkan tubuh kita mengalami kesulitan untuk beradaptasi dan memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kita merasa lapar secara konstan dan sulit merasa kenyang, bahkan setelah makan yang cukup. Menurut studi dalam jurnal Advances in Nutrition, kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya variasi makanan dapat memperburuk masalah ini.

Penting untuk mengubah pola makan kita secara bertahap dari sebelum Ramadan, dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta menyesuaikan porsi makan agar tubuh kita dapat beradaptasi dengan baik.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon juga merupakan faktor psikologis yang memengaruhi rasa lapar saat berpuasa. Dokter Razeen Mahroof dalam buku The Ramadan Nutrition and Health Guide menjelaskan bahwa saat puasa, tubuh kita mengalami perubahan hormon yang memengaruhi nafsu makan dan rasa lapar.

Hormon grelin, yang memicu rasa lapar, diproduksi lebih banyak saat kita berpuasa, sedangkan hormon leptin, yang memberi sinyal kenyang, diproduksi lebih sedikit. Hal ini menyebabkan tubuh kita lebih cenderung merasa lapar dan sulit merasa kenyang.

Selain itu, puasa dapat memengaruhi produksi hormon insulin dan glukagon yang dapat memicu rasa lapar dan mengganggu metabolisme tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengatur asupan makanan yang sehat dan bergizi selama Ramadan untuk membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh kita dan mengurangi rasa lapar berlebihan. Agen Domino99

3. Stres

Stres juga bisa menjadi faktor psikologis yang mempengaruhi rasa lapar saat berpuasa. Stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat memengaruhi nafsu makan kita. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kualitas tidur, yang dapat memicu nafsu makan berlebihan pada siang hari.

Menurut laporan dalam jurnal Appetite, stres dapat meningkatkan asupan makanan berkalori tinggi dan memengaruhi metabolisme tubuh kita, yang dapat menyebabkan berat badan naik.

Penting untuk menghindari stres yang berlebihan selama Ramadan dan melakukan aktivitas relaksasi untuk membantu mengurangi rasa lapar yang berlebihan.

4. Kondisi psikologis yang labil

Ketika berpuasa, kita cenderung mudah lapar dan mudah emosi. Perubahan psikologis menjadi faktor yang berperan dalam kondisi mudah lapar saat berpuasa. Azza Alkhalifa, seorang ahli psikologi dari Uni Emirat Arab mengatakan bahwa pola makan selama bulan Ramadan bisa memengaruhi perilaku dan pola pikir. 

Selama berpuasa, kita dapat mengalami penurunan energi yang bisa berdampak pada konsentrasi dan mood. Kondisi ini bisa membuat seseorang lebih mudah stres dan mencari cara untuk menghibur diri, salah satunya dengan makan.

Selain itu, perubahan waktu makan dan tidur juga bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh, sehingga bisa memengaruhi nafsu makan. Kita disarankan untuk menjaga pola makan yang seimbang dan teratur selama bulan Ramadan, serta melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

5. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk secara umum juga bisa menjadi faktor yang memperburuk kondisi mudah lapar saat puasa. 

Dilansir Daily Sabah, selama bulan Ramadan, banyak orang yang cenderung memperbanyak asupan makanan yang tidak sehat saat berbuka puasa. Makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan membuat tubuh mudah merasa lapar selama puasa.

Kebiasaan makan yang buruk dapat memperburuk kondisi resistansi insulin, yang memengaruhi sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin dan dapat memengaruhi nafsu makan. Hal ini dapat memperparah kondisi mudah lapar saat berpuasa.

Untuk menghindari kebiasaan makan yang buruk, sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang saat berbuka puasa. Kita dapat memilih makanan yang rendah kalori, tinggi serat, dan mengandung protein yang dapat membantu mengurangi rasa lapar dan menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.

Kondisi gampang lapar selama puasa Ramadan bisa menjadi permasalahan kompleks. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa pola makan selama bulan suci ini tetap sehat dan seimbang.

Dengan menyadari hal-hal ini, kita dapat mempersiapkan diri secara mental dan fisik, dan memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk menemukan keseimbangan dalam kehidupan kita.

Posting Komentar

0 Komentar