Berbuka Puasa dengan Gorengan? Waspadai Risikonya!

SehatBugar68 - Gorengan menjadi menu berbuka puasa yang banyak digemari masyarakat, mulai dari usia muda hingga lansia. Gurihnya tempe mendoan, tahu isi, bakwan, combro hingga risol selalu berhasil memberi kenikmatan di lidah.

Sayangnya, menu gorengan tersebut menyimpan banyak masalah kesehatan yang bisa menyerang tubuh kamu kalau dimakan terlalu sering. Terlebih lagi, masalah tersebut sering kali kurang diperhatikan oleh banyak orang karena rasanya yang enak dengan harga ekonomis.

Menanggapi hal ini, dr. Imelda Goretti, SpGK, dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital Cibubur membagikan informasi terkait bahaya berbuka puasa dengan gorengan.

1. Gorengan memiliki kadar lemak dan kalori yang tinggi

Makanan yang diproses secara digoreng cenderung untuk memiliki nilai kalori dan lemak yang tinggi. Ini karena makanan yang mengandung lemak secara umum memang memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dari makanan lainnya.

Saat digoreng, makanan akan kehilangan kadar air yang terkandung di dalamnya dan menyerap lemak lebih banyak. Inilah yang menyebabkan makanan tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi.

Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0,13 gram lemak, sedangkan 100 gram kentang yang digoreng mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak. Ini merupakan peningkatan yang cukup tinggi dalam makanan.

Makanan yang memiliki kalori dan lemak tinggi bisa menyebabkan kesulitan untuk menjaga berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

2. Bisa menghasilkan zat berbahaya

Makanan yang diproses dengan digoreng akan memiliki risiko untuk menghasilkan zat akrilamida. Zat ini diketahui merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng.  

Zat tersebut merupakan reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine. Reaksi tersebut terbentuk di dalam beberapa makanan seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses di suhu tinggi, contohnya gorengan. 

3. Menyebabkan risiko penyakit yang lebih besar

Karena kada kalori dan lemak yang tinggi, gorengan juga menyebabkan risiko penyakit yang lebih besar. Beberapa penyakit yang mungkin ditimbulkan dari konsumsi gorengan termasuk:

Penyakit jantung: Gorengan diketahui memiliki pengaruh dalam tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyumbatan pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung. Agen Domino99

Diabetes tipe 2: Mengonsumsi gorengan berlebih juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Penelitian menemukan orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengalami resistansi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.

Kanker: Beberapa penelitian juga telah mengungkapkan bahwa gorengan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan sel kanker dibandingkan jenis makanan lainnya.

4. Tips berbuka puasa secara sehat

Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengurangi asupan gorengan. Saat berbuka puasa, cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah kurma, jus buah, dan air putih secukupnya sebelum mengonsumsi makanan berat.

Kamu juga bisa mengubah pola hidup yang lebih sehat dengan menggunakan metode masak selain digoreng, seperti direbus, dikukus, atau dipanggang.

Makanan yang dipanggang dengan oven pemanggang maupun air fryer diketahui menghasilkan makanan dengan nilai kalori serta lemak yang lebih rendah.

Penggunaan oven dan air fryer juga dapat mengurangi penggunaan minyak hingga 70–80 persen.

Yuk, berbuka puasa secara lebih sehat dengan mengurangi asupan gorengan. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran, agar pencernaan lebih lancar saat berpuasa dan kesehatan tubuh secara keseluruhan tetap terjaga.

Posting Komentar

0 Komentar