SehatBugar68 - Buah bit adalah buah yang rendah kalori, tapi tinggi akan vitamin dan mineral penting. Karena tingginya gizi yang dimiliki oleh buah bit ini, tak heran, jika ia diklaim memiliki banyak manfaat kesehatan. Di antaranya adalah untuk membantu mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk diabetes tipe-2, penyakit jantung, dan demensia.
Akan tetapi, sepertinya kamu harus mulai waspada tentang dampak buruk dari konsumsi buah satu ini. Sebab, di samping nutrisinya yang mengesankan, buah bit juga bisa menyebabkan beberapa efek samping untuk kesehatan, baik yang ringan hingga berat. Yuk, ketahui apa saja dampak negatif yang harus kamu waspadai.
1. Buat bit dapat menyebabkan perubahan warna pada urine atau tinja
Selain profil nutrisi yang disebutkan sebelumnya, buat bit juga memiliki kandungan antioksidan yang dikenal dengan betalains. Antioksidan inilah yang memberikan pigmen atau warna mencolok pada buah, seperti merah muda, ungu, ataupun kuning.
Saat seseorang makan buah bit, terkadang terjadi perubahan pada warna urine atau tinja menjadi merah atau merah muda. Kondisi ini disebut dengan beeturia (bituria). Menurut kaporan Medical News Today, diperkirakan sekitar 10-14 persen orang mengalami bituria setelah mengonsumsi buat bit. SahabatQQ
Laman Healthline menjelaskan bahwa bituria terjadi ketika tubuh tidak bisa memecah senyawa betanin, salah satu senyawa paling kuat betalains. Hal ini menyebabkan senyawa tersebut bergerak ke seluruh tubuh dan berakhir pada ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan warna merah atau merah muda pada urine atau tinja.
Tak perlu khawatir, kebanyakan bituria akan hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan bahaya. Tetapi pada beberapa kasus, ini juga bisa menjadi tanda kekurangan zat besi pada tubuh.
2. Meningkatkan risiko batu ginjal
Pada sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical Nutrition Research tahun 2015, menyebutkan bahwa buah bit memiliki kandungan oksalat yang tinggi. Kandungan ini dapat memicu peningkatan sekresi kalsium oksalat yang berkontribusi dalam pembentukan batu ginjal.
Jika kamu memiliki batu ginjal, dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak mengonsumsi bit atau melakukan diet rendah oksalat. Selain bit, beberapa makanan yang juga tinggi oksalat adalah bayam, keripik kentang, kentang goreng, kacang, dan selai kacang.
3. Memicu reaksi alergi makanan
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Meskipun jarang terjadi, konsumsi buat bit juga dilaporkan bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang. Studi dalam jurnal Clinical and Translational Allergy tahun 2011 melaporkan bahwa seorang gadis berusia 13 tahun mengeluhkan mengalami urtikaria (ruam merah pada kulit yang sangat gatal) dan asma setelah mengonsumsi bit rebus. Setelah menjalani diet bebas bit, ia tidak mengalami gejala alergi lagi.
Dilansir Livestrong, alergi bit ini biasanya disebabkan oleh sindrom alergi serbuk sari makanan. Gejalanya mungkin termasuk kemerahan, bengkak, atau gatal di mulut, lidah, atau tenggorokan. Kondisi ini bisa bervariasi setiap orang, mulai ringan hingga menyebabkan anafilaksis.
4. Menghasilkan senyawa karsinogenik
Mengutip Medical News Today, bit secara alami mengandung senyawa nitrat dalam jumlah besar, yang diubah tubuh menjadi oksida nitrat. Senyawa tersebut memiliki efek positif bagi tubuh, yakni melebarkan pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan aliran darah serta menurunkan tekanan darah.
Namun, nitrat yang ditemukan dalam bit juga dapat menimbulkan risiko kesehatan. Studi pada International Journal of Molecular Science tahun 2019, menjelaskan bahwa sekitar 20 persen nitrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi nitrit oleh bakteri air liur di rongga mulut. Selanjutnya nitrit tersebut akan diubah menjadi nitrit endogen. Senyawa inilah yang berpotensi karsinogenik dan memicu kanker.
Sayangnya, literatur tentang efek negatif dari konsumsi buah bit karena adanya senyawa nitrat ini terbatas, dibandingkan dengan manfaatnya, seperti dilansir dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition tahun 2021.
5. Orang dengan penyakit ginjal mungkin akan berisiko mengalami hiperkalemia
Dilansir Everyday Health, selain beberapa mineral yang telah disebutkan di atas, buah bit juga kaya akan potasium atau kalium yang baik untuk mendukung tulang dan otot, serta menjaga tekanan darah. Namun, konsumsinya yang berlebihan ternyata justru dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama jika kamu memiliki penyakit ginjal.
Adanya gangguan pada ginjal, menyebabkan potasium dalam tubuh tidak bisa terserap dengan baik oleh ginjal. Sehingga jumlahnya menumpuk, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hyperkalemia, yaitu kondisi di mana terlalu banyak kalium dalam tubuh.
Melansir National Institutes of Health, hiperkalemia bisa asimtomatik atau tanpa gejala, tetapi pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan , jantung berdebar-debar, parestesia, dan aritmia jantung yang dapat mengancam jiwa.
Pada dasarnya buah bit adalah buat yang sangat menyehatkan dan secara umum aman untuk dikonsumsi. Namun kamu juga harus membatasi porsinya, terlebih jika memiliki kondisi medis tertentu seperti yang dijelaskan di atas, ya! Agen Domino99
0 Komentar