SehatBugar68 - Banyak orang yang menggemari makanan pedas. Tidak mengherankan bila varian produk makanan pedas pun makin banyak di pasaran. Ini menunjukkan bahwa makin bertambah orang yang menyukai makanan pedas.
Namun, tahukah kamu kalau ada sebagian orang yang suka mengidam makanan pedas?Ternyata fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang sering mengidam makanan pedas.
1. Kehamilan
Mengidam identik dengan kehamilan. Ada banyak jenis makanan yang diidamkan oleh ibu hamil, misalnya makanan pedas. Berdasarkan laporan berjudul "Nutritional and clinical associations of food cravings in pregnancy" dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics tahun 2016, diadakan pengamatan terhadap 635 ibu hamil. Hasilnya, sebanyak 3,3 persen ibu hamil melaporkan mengidam makanan pedas seperti kari, cabai, dan rempah-rempah. SahabatQQ
Menurut sebuah studi berjudul "Pickles and ice cream! Food cravings in pregnancy: hypotheses, preliminary evidence, and directions for future research" dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2014, dikatakan kalau sebenarnya masih belum sepenuhnya jelas apa yang menyebabkan mengidam makanan selama kehamilan.
Para peneliti percaya bahwa itu mungkin kombinasi dari perubahan hormonal, kekurangan nutrisi, dan bahan atau senyawa tertentu pada makanan yang diinginkan.
2. Depresi
Jika pernah merasa sedih atau mengalami episode depresi dalam hidup, menambahkan beberapa makanan pedas ke piring mungkin bisa mendatangkan manfaat.
Dilansir Healthline, ini karena adanya kandungan kapsaisin dalam makanan pedas, seperti cabai. Telah diketahui bahwa zat ini dapat memberikan sedikit sensasi kesenangan.
Menurut buku terbitan StatPearls Publishing berjudul "Biochemistry, Endorphin" tahun 2021, tubuh bisa merespons rasa sakit (termasuk sensasi terbakar pada makanan pedas) dengan melepaskan endorfin, yang mengaktifkan reseptor opiat tubuh dan inilah yang menyebabkan perasaan bahagia.
Studi berjudul "Posttraumatic and depressive symptoms in β-endorphin dynamics" dalam Journal of Affective Disorders tahun 2015 melakukan pengamatan terhadap 392 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan pada kadar endorfin berpotensi terkait dengan depresi dan kondisi lain seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).
3. Mengalami overheat
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Meskipun kedengarannya aneh, tetapi ternyata menginginkan makanan pedas saat suhu tubuh tinggi atau overheat merupakan hal yang wajar. Dilansir Healthline, itu terjadi karena makanan pedas tertentu dapat bekerja untuk mendinginkan tubuh. Makanan pedas seperti cabai rawit mengandung kapsaisin, senyawa yang memberi cabai rasa pedas khasnya.
Sebuah studi dalam jurnal Temperature (Austin) tahun 2015 berjudul "Effect of capsaicin on thermoregulation: an update with new aspects" menunjukkan bahwa kapsaisin berpotensi memainkan peran kunci dalam termoregulasi, sebuah proses yang membantu menjaga suhu internal tubuh. Kapsaisin menimbulkan sensasi hangat saat dikonsumsi, yang dapat memicu keringat untuk membantu mendinginkan.
4. Pola makan
Jika sedang mencoba untuk mengurangi konsumsi makanan pedas dari pola makanmu, bukan tidak mungkin kamu mengalami craving. Menurut laporan dalam jurnal Current Nutrition Reports tahun 2020 berjudul "The Psychology of Food Cravings: the Role of Food Deprivation", mengurangi makanan tertentu dalam jangka waktu pendek dapat meningkatan keinginan atau mengidam akan makanan yang dihindari.
Selain itu, menurut laporan "The psychology of food craving" dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society tahun 2007 menyatakan bahwa mencoba membatasi atau menghilangkan makanan tertentu berpotensi menyebabkan mengidam. Ini karena beberapa proses mental dan emosional yang mendasarinya.
5. Hidung tersumbat
Sebagaimana telah diketahui, sup panas atau makanan makanan pedas kadang direkomendasikan sebagai obat alami saat merasa tidak enak badan (flu, batuk, dan sebagainya). Menariknya, ada studi yang menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membantu mengatasi hidung tersumbat.
Menurut penelitian dalam Cochrane Library berjudul "Capsaicin for non-allergic rhinitis" tahun 2015, menggunakan semprotan hidung yang mengandung kapsaisin dapat memperbaiki gejala rinitis nonalergi, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan hidung tersumbat, bersin, dan hidung meler.
Terlepas dari apa pun alasan mengidam makanan pedas, tetaplah untuk mengonsumsinya dengan bijak, jangan berlebihan. Ini penting untuk mencegah kemungkinan efek negatif seperti gangguan pencernaan, mual, atau diare. Agen Domino99
0 Komentar