SehatBugar68 - Sekitar 60 persen tubuh orang dewasa terdiri atas air. Di dalam tubuh, air memfasilitasi berbagai proses metabolisme. Karenanya, tubuh membutuhkan air agar bisa berfungsi secara optimal. Orang dewasa dianjurkan minum sekitar 8 gelas sehari atau setara dengan 2 liter air.
Akan tetapi, kebutuhan cairan setiap orang bervariasi. Individu yang melakukan banyak aktivitas berat dan menghabiskan waktu di luar ruangan perlu cairan lebih banyak dibanding mereka yang relatif duduk atau rebahan sepanjang hari.
Jika sampai kekurangan minum, kita akan mengalami dehidrasi yang biasanya ditandai dengan kelelahan dan sulit berkonsentrasi. Di sisi lain, jika kita terlalu banyak minum, ada dampak buruk yang bisa terjadi. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut ini dampak kelebihan minum atau overhidrasi bagi kesehatan.
1. Sakit kepala
Ini adalah gejala ringan yang ditimbulkan oleh overhidrasi. Dijelaskan dalam laman The Healthy, saat kita minum berlebihan, konsentrasi natrium di dalam tubuh akan menurun signifikan. Ini menyebabkan sel tubuh membengkak, termasuk sel-sel otak. SahabatQQ
Saat ukuran otak membesar, permukaan otak akan menekan dinding tengkorak. Tekanan tambahan ini akan menyebabkan sakit kepala dan kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih berat, ini bahkan mengarah pada gangguan otak yang serius.
2. Mual dan muntah
Dampak selanjutnya ialah mual dan muntah. Saat tubuh menerima cairan lebih dari yang dibutuhkan, kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan air pun menurun. Konsentrasi natrium pun akan menurun.
Selain menyebabkan pusing kepala, hiponatremia atau penurunan konsentrasi natrium dalam darah bisa menyebabkan perut kembung yang bisa mengarah pada mual muntah. Kondisi ini tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman.
3. Otot terasa lebih lemah
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Kunci tubuh yang sehat dan berfungsi dengan baik ialah keseimbangan. Saat kita minum berlebihan, konsentrasi elektrolit menurun secara signifikan. Padahal, berbagai elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dibutuhkan otot untuk melakukan kontraksi dan relaksasi.
Saat tubuh kehilangan elektrolit, otot tidak bisa melakukan serangkaian aktivitas seperti sedia kala. Ini bisa diperparah juga dengan pembengkakan sel yang disebabkan karena penurunan konsentrasi narium. Oleh karenanya, otot akan melemah dan cenderung mudah mengalami kram.
4. Tekanan darah tinggi
Pada tingkat yang lebih berat, konsumsi cairan berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi. Dilansir WebMD, ini disinyalir karena volume darah meningkat secara signifikan sehingga jantung harus memompa lebih berat. Alhasil, individu akan mengalami tekanan darah tinggi.
Akan tetapi, tak perlu khawatir, kondisi ini biasanya bersifat reversible. Artinya, hipertensi terjadi secara sementara dan tekanan darah akan kembali normal saat kita mengurangi jumlah cairan yang masuk. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi tertentu, misalnya gagal ginjal atau penyakit ginjal kronis.
5. Bradikardia atau detak jantung melemah
Berkaitan dengan poin sebelumnya, peningkatan volume darah akan meningkatkan beban kerja jantung. Akibatnya, detak jantung akan makin lemah. Kondisi ini disebut bradikardia. Seseorang dikatakan mengalami bradikardia jika detak jantungnya kurang dari 60 detak per menit. Namun, jangan khawatir karena kondisi ini cukup jarang terjadi.
Sejatinya, segala sesuatu yang berlebihan tak baik untuk kesehatan. Jadi, sebaiknya kamu memenuhi konsumsi cairan sesuai kebutuhan. Kamu bisa menggunakan Angka Kecukupan Gizi tahun 2019 sebagai acuan.
Jika kamu merupakan seorang atlet atau akan menghadapi momen khusus, seperti pelatihan militer, maraton, atau melakukan olahraga ekstrem, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jumlah asupan cairan sesuai kebutuhan. Agen Domino99
0 Komentar