SehatBugar68 - Bukan gombalan biasa! Vitamin U pertama kali dikemukakan pada tahun 1950 oleh Garnett Cheney dalam jus kubis pada penelitian mengenai pengobatan tukak pencernaan.
Fakta menarik, terlepas dari namanya yang sering dijadikan gombalan masa kini, vitamin U sebenarnya bukanlah vitamin, melainkan bentuk turunan (derivatif) dari asam amino metionin. Bentuk derivatif yang tergolong vitamin U antara lain:
S-metilmetionin (SMM)
Metilmetionin sulfonium (SMM)
3-amino-3-karboproksil dimetilsulfonium
Menurut sebuah penelitian di Korea Selatan dalam jurnal Nutrients tahun 2019, vitamin U tidak terbatas pada suplemen, melainkan dapat ditemukan dalam sayur silangan seperti brokoli, kubis, kale, dan kubis Brussel. Bahkan, vitamin U juga digunakan untuk kosmetik.
Untuk lebih jelasnya tentang vitamin U yang sebenarnya bukan vitamin, yuk, simak fakta-faktanya berikut ini!
1. Manfaat vitamin U
Vitamin U sering dipromosikan sebagai obat untuk tukak pada pencernaan. Beberapa riset yang dilakukan tahun 1950-an mengungkap khasiat 945 mililiter (mL) jus kubis yang mengandung vitamin U, yang mana dapat memulihkan tukak pencernaan 4-5 kali lebih cepat dibanding terapi obat pada zamannya.
Selain tukak pencernaan, studi terhadap hewan dengan vitamin U juga digadang-gadang dapat mencegah kerusakan pada hati, ginjal, dan paru-paru. Dikaitkan dengan kerusakan akibat asam valproat untuk terapi epilepsi, konsumsi vitamin U dapat mencegah kerusakan pada ginjal dan hati. Vitamin U juga dapat menjaga paru-paru dari kerusakan akibat epilepsi itu sendiri. SahabatQQ
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa vitamin U dapat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Ini karena kemampuannya dalam mencegah pembentukan sel lemak (adiposit) dan trigliserida.
Dari segi kecantikan, vitamin U dapat diterapkan pada produk kosmetik. Studi tabung dan hewan menunjukkan bahwa vitamin U dapat mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, vitamin U dapat melindungi kulit dari serangan oleh sinar ultraviolet (UV). Oleh karena itulah, para peneliti merekomendasikan vitamin U untuk produk kosmetik.
Akan tetapi, keempat manfaat yang disebutkan tadi masih diragukan. Ini karena data pada tes tergolong usang dan butuh penelitian terhadap manusia.
2. Efek samping konsumsi vitamin U dan dosis yang direkomendasikan
Sejauh ini, vitamin U aman dikonsumsi jika langsung dikonsumsi dari makanan. Dilansir Healthline, konsumsi vitamin U dari makanan seperti kubis, brokoli, kubis Brussel, dan kale amat direkomendasikan.
Akan tetapi, potensi efek samping vitamin U bila dikonsumsi dalam bentuk suplemen belum banyak diketahui. Ada peringatan bahwa kontak langsung dengan vitamin U dapat menyebabkan iritasi mata, kulit, dan paru-paru.
Meski begitu, pernyataan tersebut kontradiktif, sehingga penelitian lebih lanjut terhadap vitamin U masih harus dilakukan untuk mengungkap efek sampingnya.
3. Dosis yang disarankan dan risiko overdosis vitamin U
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Karena penelitian terhadap vitamin U masih minim, takaran dosis yang direkomendasikan masih belum dapat ditentukan. Sebuah penelitian lampau di Jepang dalam jurnal Drug Research (Arzneimittelforschung) memberikan dosis 1,5 gram pada 26 peserta penelitian selama 8 minggu.
Apa yang terjadi jika kamu kelebihan (overdosis) vitamin U? Jawabannya masih belum diketahui dan masih diteliti. Sejauh ini, belum ada kasus overdosis vitamin U yang tercatat. Akan tetapi, tidak ada belum tentu tidak mungkin.
Potensi overdosis vitamin U lebih kecil jika yang dikonsumsi adalah sumber alami. Akan tetapi, karena minimnya penelitian atau usangnya penelitian yang ada, studi terhadap dosis dan kemungkinan overdosis vitamin U masih harus dilakukan, termasuk gejala penanganan bila terjadi overdosis.
4. Penggunaan untuk ibu hamil
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin U secara luas dianggap aman untuk ibu hamil, sesudah persalinan, dan pada masa menyusui.
Namun, perlu sekali lagi diingat, belum banyak bukti atau penelitian tentang keamanan vitamin U dalam bentuk suplemen. Karena itu, bila kamu tengah hamil ataupun menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
5. Interaksi senyawa dan penanganan vitamin U yang benar
Berbagai penelitian masih harus dilakukan untuk mengetahui interaksi vitamin U dengan senyawa lainnya. Oleh karena itu, jika kamu tengah menjalani terapi obat-obatan, amannya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi vitamin U, baik dari suplemen atau dari bahan alami.
Bagaimana cara menyimpan suplemen vitamin U yang tepat? Dari berbagai kemasan vitamin U, dikatakan bahwa vitamin tersebut lebih baik disimpan di tempat kering nan sejuk, dan terhindar dari paparan langsung sinar matahari.
6. Efek terhadap populasi tertentu dan alternatif vitamin U
Sejatinya, makanan alami kaya akan vitamin U aman bagi kebanyakan orang. Namun, sekali lagi, efek dan keamanan suplemen vitamin U terhadap populasi tertentu dengan kondisi bawaan masih harus diteliti lagi.
Lalu, apakah ada alternatif lain untuk vitamin U? Masih belum diketahui. Penelitian pun masih mencari tahu mengenai senyawa alternatif untuk menggantikan khasiat vitamin U. Selama belum diketahui, sebaiknya dapatkan asupannya dari sumber alami dibanding lewat suplemen.
Tampaknya, informasi mengenai vitamin U, baik khasiat, efek samping, dosis tepat, dan risiko overdosis masih samar. Ini karena riset yang terlewat usang maupun data riset yang minim, serta sedikit melibatkan manusia. Oleh karena itu, penelitian tentang vitamin U perlu dilanjutkan demi mengetahui keamanan dan manfaatnya.
Itulah sedikit informasi mengenai vitamin U yang disebut-sebut dapat mempercantik kulit dan melindungnya dari sinar UV, menjaga pencernaan, hati, ginjal, serta paru-paru. Sebagai catatan, bila kamu—terutama sedang hamil, menyusui, atau punya kondisi bawaan—tertarik untuk mengonsumsinya, amannya konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi. Agen Domino99
0 Komentar