5 Kegiatan yang Bisa Menghilangkan Keperawanan Selain Bercinta

SehatBugar68 - Isu keperawanan masih jadi hal tabu di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagian perempuan merasa dituntut untuk tetap menjaga keperawanan, bahkan dibatasi dari kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta.

Namun, sebelumnya, perlu untuk membahas konsep keperawanan dan kaitannya dengan himen. Baru kemudian, bisa mengetahui aktivitas apa saja yang mungkin menyebabkan robek pada lapisan vagina ini.

Keperawanan dan selaput dara

Kata perawan identik dengan himen atau selaput dara. Padahal, keduanya merupakan konteks berbeda. Keperawanan merupakan konstruksi sosial, bukan medis. Adapun ‘keperawanan’ yang dimaksud dalam artikel ini tak berkaitan dengan selaput dara atau aktivitas seksual apapun.

Perlu diketahui, selaput dara merupakan jaringan tipis yang terletak di dalam vagina. Faktanya, bentuk selaput dara bisa bermacam-macam. Dilansir Medical News Today, ada yang keliling, bulan sabit, septate, gak berlubang, mikroperforasi (menutupi sebagian besar lubang, menyisakan lubang kecil), hingga scibiform. SahabatQQ

Aneka bentuk selaput dara ini membuat perempuan ada yang bisa menggunakan tampon dengan mudah. Namun, ada pula yang gak bisa sama sekali. Menariknya, ada juga perempuan yang gak punya himen. 

Konstruksi sosial masih mengaitkan antara himen dengan keperawanan. Sebagian besar menganggap bahwa rusaknya himen menandakan seorang perempuan gak perawan. 

Bahkan rusaknya himen dikaitkan dengan hal yang belum pasti, seperti berdarah saat melakukan seks pertama kali. Padahal, himen bisa saja meregang atau robek tanpa tanda-tanda apapun. Hingga kini, berdarah atau tidaknya vagina masih dianggap sebagai ukuran 'kesucian' perempuan secara moral. Hmm, sedih, ya?

Kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta

Jessica Shepherd, MD, MBA, FACOG, OB-GYN bersertifikat dan Chief Medical Officer di Verywell Health mengungkapkan pada TeenVogue bahwa keberagaman bentuk selaput dara memungkinkan seseorang menggunakan tampon, fingering, bahkan penetrasi tanpa merusaknya. 

Kendati demikian, istilah rusaknya himen dianggap kurang tepat. Himen lebih tepat disebut dengan ungakapan robek atau meregang. Adapun himen yang telah mengalami hal tersebut gak bisa kembali seperti semula, bahkan jika gak melakukan seks penetrasi dalam waktu lama.

Sebagian besar menganggap bahwa selaput dara hanya akan robek atau pecah karena penetrasi. Well, memang gak salah, tapi penetrasi bukanlah satu-satunya alasan. Ada banyak aktivitas sehari-hari yang berisiko membuat selaput dara rusak atau renggang.

1. Penggunaan tampon

Tampon juga dapat meregangkan selaput dara dan jaringan bisa robek setelah menggunakannya berkali-kali. Bahkan, ada juga yang robek hanya dengan satu kali pemasangan. Aktivitas harian ini termasuk kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta, lho!

Jika seseorang belum pernah melakukan seks penetrasi dan selaput dara robek karena tampon, itu gak lantas ‘membatalkan’ keperawanan. Seseorang tetap bisa dinyatakan perawan bahkan jika himen telah robek karena tampon, seperti ucapan Renita F. White, MD, FACOG, obgyn bersertifikat di Georgia Obstetrics and Gynecology yang berafiliasi dengan Northside Hospital di Atlanta, pada SELF.

2. Bersepeda dan berkuda

Aktivitas menunggang dan bergerak dengan hentakan, seperti bersepeda atau berkuda, juga memungkinkan menjadi penyebab hilangnya keperawanan selain bercinta. 

Alasan ini disebabkan oleh adanya tekanan yang terjadi pada area vagina selama melakukannya. Seseorang bahkan bisa gak menyadari bahwa himen telah robek atau merenggang selama beraktivitas.

3. Cedera

Meski gak selalu langsung melukai area vagina, cedera bisa saja membuat himen merenggang atau robek. Bentuk cedera paling umum, biasanya akibat tubuh jatuh dari ketinggian.  

Sama seperti berkuda dan bersepeda, kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta ini. Sebab, bisa mengubah bentuk selaput dara tanpa disadari. 

4. Masturbasi penetratif

Selain bercinta dengan orang lain, masturbasi pun bisa menyebabkan perubahan bentuk selaput dara. Utamanya, jika kamu melibatkan penetrasi pada vagina, baik menggunakan jari ataupun mainan seks.

Sama seperti penetrasi lainnya, masturbasi penetratif mungkin gak menimbulkan bercak darah. Bahkan, ada yang gak merasakan sakit saat pertama kali. Tenang, itu wajar, kok, bagi sebagian perempuan.

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

5. Olahraga

Memanjat pohon, senam intensitas tinggi, menari, dan aktivitas tubuh lainnya dapat menjadi kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta. Alasannya, serupa dengan riding atau bersepeda, yakni karena tekanan pada vagina. 

Pada kondisi dengan jaringan himen tebal, aktivitas ini mungkin bukan masalah. Namun, jika perempuan memiliki selaput dara lebih tipis, aktivitas berat sedikit saja bisa memicu robek atau renggangnya himen.

Bagaimana cara mengetahui selaput dara?

Berencana mengambil cermin dan memperhatikan ada atau enggaknya selaput dara? Ini memang baik dilakukan guna memperhatikan anatomi tubuh. Sayangnya, cara ini gak selalu berhasil untuk menunjukkan bentuk dan letak himen.

Ibarat lembaran tisu yang tipis, himen mungkin sulit dilihat. Mackenzie Piper, MPH, CHES, seorang ahli kesehatan dan seks dari Healthy Teen Network, menyebutkan pada TeenVogue, selaput dara bersifat fleksibel. Bahkan, himen dapat terpengaruh hormon yang menjadikannya berubah secara ukuran.

Menghindari seluruh kegiatan yang bisa menghilangkan keperawanan selain bercinta, gak lantas membuat selaput dara tetap 'aman'. Di samping itu, pemahaman seputar keperawanan pun perlu diketahui, agar gak mendiskriminasi perempuan karena masalah ini. Agen Domino99

Posting Komentar

0 Komentar