Orang yang Insomnia 69% Lebih Berisiko Kena Serangan Jantung

SehatBugar68 - Insomnia merupakan salah satu masalah kesehatan paling umum. Kurang tidur dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, obesitas, hingga depresi.

Menurut sebuah penelitian terbaru yang terbit dalam jurnal Clinical Cardiology, disebutkan bahwa orang-orang yang mengalami insomnia 69 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung dibanding orang-orang yang cukup tidur.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa orang yang tidur 5 jam atau kurang memiliki kemungkinan tertinggi terkena serangan jantung. Orang-orang yang memiliki diabetes dan insomnia memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung.

Studi melibatkan 1.184.256 orang dewasa

Para peneliti mengumpulkan data dari 1.184.256 orang dewasa (43 persen adalah perempuan). Usia rata-rata adalah 52 tahun dan 13 persen (153.881) menderita insomnia.

Didiagnosis menderita insomnia ditentukan dengan memiliki salah satu dari hal berikut:

Sulit tidur.

Sulit tidur atau bangun tidur lebih awal.

Tidak bisa kembali tidur.

Penting untuk dicatat, 96 persen pasien tidak memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya. Serangan jantung terjadi pada 2.406 pasien dengan insomnia dan 12.398 pada kelompok yang tidak mengalami insomnia. DominoQQ

Hasil menunjukkan korelasi langsung antara insomnia dan serangan jantung di antara semua pasien tanpa memandang usia, jenis kelamin, durasi tindak lanjut, dan komorbiditas umum (termasuk diabetes, tekanan darah tinggi atau kolesterol).

Secara khusus, mereka yang tidur 5 jam atau kurang setiap malam adalah 1,38 dan 1,56 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidur 6 dan 7 hingga 8 jam semalam.

Yomna E. Dean, mahasiswa kedokteran di Universitas Alexandria di Mesir dan penulis studi tersebut menjelaskan kesimpulan utama dari penelitian tersebut.

Ia mengatakan bahwa insomnia membuat kita berisiko terkena serangan jantung. Selanjutnya, pasien harus diedukasi tentang pentingnya tidur dalam menjaga kesehatan jantung, kata Dean seperti dilansir Healthline. Katanya lagi, tidur harus dimasukkan ke dalam pedoman pencegahan utama untuk penyakit kardiovaskular.

Dean juga mengatakan bahwa orang dengan insomnia harus diskrining secara teratur untuk penyakit arteri koroner.

Satu hal lagi, tidur berlebihan dikatakan bisa sama dan terkadang bahkan bisa lebih berbahaya daripada kurang tidur.

Kaitan antara tidur dan kesehatan jantung

Hubungan antara tidur dan jantung memiliki banyak lapisan.

Lapisan pertama adalah jumlah tidur. Orang yang tidak cukup tidur dapat menyediakan tubuh mereka dengan jumlah semua tahap tidur berbeda yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi optimal.

Hal lain yang juga penting adalah kualitas tidur. Bahkan jika kamu cukup tidur, terkadang tidur bisa menjadi dangkal dan terpecah-pecah, yang mana ini juga mencegah tubuh melakukan semua perawatan yang dibutuhkan selama waktu itu.

Sebagai contoh, studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association pada 15 Februari 2023 menunjukkan bahwa pola tidur yang tidak teratur dengan sendirinya dapat berkontribusi pada risiko aterosklerosis, dan orang yang sangat mengantuk pada siang hari juga lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular.

Tidur sangat penting dalam membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Tidur setidaknya 7 jam setiap malam membantu tubuh pulih dan memungkinkan kamu berfungsi normal keesokan harinya.

Cukup tidur juga dapat membantu mengelola tekanan darah, gula darah, dan berat badan, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jantung.

Tidur teratur dan konsisten juga membantu mengatur tekanan darah, kadar gula, serta berat badan. Masalah kesehatan ini terkait dengan penyakit jantung seperti serangan jantung dan stroke, sehingga tidur yang cukup dan mengatur faktor risiko ini dapat sangat membantu.

Kurang tidur, akibat insomnia, membuat tubuh stres, memicu pelepasan kortisol yang dapat mempercepat aterosklerosis. Studi dalam jurnal Scientific Reports tahun 2020 terhadap pasien yang mengembangkan infark miokard akut menemukan bahwa konsentrasi kortisol di rambut mereka meningkat pada bulan sebelum mengalami infark miokard akut.

Jadi, menurut studi terbaru, orang yang menderita insomnia 69 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung dibanding orang-orang yang cukup tidur. Pasien yang tidur 5 jam atau kurang memiliki risiko paling tinggi mengalami serangan jantung. Orang dengan diabetes dan insomnia memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung.

Mendapatkan tidur yang berkualitas penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama kesehatan jantung. Tidur yang berkualitas terbukti menstabilkan gula darah, mengatur tekanan darah dan mendukung manajemen berat badan, yang semuanya terkait dengan kesehatan jantung.

Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, coba buat ruangan tetap gelap dan sejuk, membatasi waktu layar, dan menghindari kafein mendekati waktu tidur.

Posting Komentar

0 Komentar