Bingung Obat Alergi? Ini Perbedaan Antihistamin dan Kortikosteroid

  

  Sehatbugar68 - Pada umumnya saat mengalami keluhan alergi, kita segera ke apotek untuk membeli obat. Namun, beberapa obat alergi banyaki sekali istilah yang masih rancu dan belum dipahami dengan benar, seperti antihistamin dan kortikosteroid.

Kita harus tahu obat-obat tersebut agar obat yang dikonsumsi tepat dalam hal penggunaannya dan meminimalkan efek yang ditimbulkan. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan obat alergi antihistamin dan kortikosteroid, simak informasinya berikut ini.SahabatQQ


1. Apa itu antihistamin?


Antihistamin merupakan golongan obat yang memblokir efek histamin dalam tubuh. Histamin adalah bahan kimia alami yang berhubungan dengan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Mengutip dari Verywell Health, jenis antihistamin yang dibutuhkan bergantung pada reaksi atau kondisi yang dialami. Beragam jenis antihistamin meliputi H1 antagonist/H1 blocker untuk mengobati alergi, gejala flu biasa, insomnia jangka pendek, dan kecemasan.DominoQQ

Sementara itu, jenis H2 antagonist/H2RA/H2 blocker digunakan untuk mengobati gangguan gastrointestinal seperti tukak lambung, radang perut, mual, muntah, hingga sindrom Zollinger-Ellison.


2. Apa itu kortikosteroid?


kortikosteroid merupakan jenis obat steroid yang digunakan untuk mengobati aktivitas sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Jenisnya meliputi glukokortikoid, yang berguna untuk mencegah kerusakan jaringan sel dan organ akibat peradangan berlebihan (mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh), seperti pada penyakit artritis reumatoid, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, lupus, vaskulitis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Contoh obat golongan glukokortikoid adalah prednisolon, metilprednisolon, dan triamsinolon.

Jenis yang kedua adalah mineralokortikoid. Jenis ini adalah kelas obat yang membantu mengatur air dan garam pada bagian korteks adrenal. Mineralkortikoid digunakan untuk mengatasi masalah ginjal.


3. Perbedaan mendasar


Terdapat kesamaan antara antihistamin dan kortikosteroid, yaitu untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan. Perbedaan mendasar dari keduanya adalah para proses kimia yang ditargetkan.

Antihistamin menargetkan histamin untuk mengurangi efek terhadap sistem kekebalan dan proses inflamasi, sedangkan kortikosteroid bekerja dengan cara mengurangi reaksi kimia penyebab mendasar peradangan.Domino99


4. Efek samping


Efek samping penggunaan antihistamin bergantung pada variasi generasinya. Generasi pertama memiliki efek samping meliputi; mengantuk, mulut kering, masalah penglihatan, tekanan darah rendah, penebalan lendir saluran pernapasan, detak jantung berdebar, serta masalah buang air kecil dan buang air besar.

Sementara itu, efek samping umum antihistamin generasi kedua meliputi; sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit perut, mual, dan muntah.

Efek samping penggunaan kortikosteroid terbagi pada efek jangka pendek dan panjang.

Efek samping jangka pendeknya meliputi; retensi cairan, penambahan berat badan, hiperglikemia, kesulitan pengendalian diabetes. Menurut studi, sifat antiinflamasi glukokortikoid dalam kasus penyakit kronis dan sistemik biasanya menyebabkan efek samping penurunan sensitivitas terhadap obat (Pharmacology Research & Perspectives, 2019). 

Link Alternatif :PLAYSAHABAT.ORG

Efek samping jangka panjangnya meliputi; osteoporosis, resistansi insulin, hipertensi, kelemahan otot, gejala sindrom Cushing, tukak lambung, dan gangguan neuropsikiatri.

Posting Komentar

0 Komentar