5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D

SehatBugar68 -  Apakah kamu termasuk rutin minum suplemen? Benar, tubuh kita butuh vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Namun, kecuali memiliki kondisi tertentu atau sudah bisa memenuhi kebutuhannya lewat pola makan sehat bergizi seimbang, sejatinya suplemen tidak diperlukan. Malah, meminumnya dalam bentuk suplemen (baik pil, kapsul, atau bubuk) terutama dalam dosis besar bisa membawa risiko.

Berikut ini adalah beberapa suplemen yang populer, yang oleh para ahli kita direkomendasikan untuk berhati-hati dalam mengonsumsinya karena bisa mendatangkan bahaya tersembunyi buat kesehatan kita.

1. Vitamin D

Vitamin D mendukung penyerapan kalsium di dalam tubuh, dan asupannya secara cukup penting untuk kesehatan kita, seperti memberi perlindungan terhadap tulang dan mencegah penyakit tulang, seperti osteoporosis, mengutip National Institutes of Health. Suplemen vitamin D tergolong populer karena beberapa orang sulit memenuhi kebutuhannya lewat makanan.

Tubuh kita sebetulnya bisa memproduksi vitamin D ketika kulit terpapar langsung sinar matahari. Namun, penurunan waktu aktivitas di luar ruangan dan penggunaan tabir surya dapat meminimalkan jumlah vitamin D yang kita dapat dari paparan sinar matahari.

Dilansir Everyday Health, suplemen vitamin D adalah topik yang diperdebatkan, dan tampaknya pedoman dan penelitian bertentangan satu sama lain. Antusiasme terhadap suplemen D pun dianggap melampaui bukti ilmiah yang ada.

Mengonsumsi suplemen vitamin D dalam dosis tinggi juga bisa berbahaya. Menurut Mayo Clinic, toksisitas vitamin D, kondisi yang jarang namun berpotensi serius, dapat terjadi apabila kita mengalami jumlah vitamin D yang berlebihan dalam tubuh. Biasanya ini disebabkan oleh menggunakan suplemen vitamin D dosis tinggi, bukan karena pola makan atau paparan sinar matahari. Ini karena tubuh mengatur jumlah vitamin D yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, dan bahkan makanan yang difortifikasi tidak mengandung vitamin D dalam jumlah besar.

Konsekuensi utama keracunan vitamin D adalah penumpukan kalsium dalam darah (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, lemas, dan sering buang air kecil. Toksisitas vitamin D dapat berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium.

Asupan 60.000 unit internasional (IU) sehari vitamin D selama beberapa bulan telah terbukti menyebabkan keracunan. Tingkat ini berkali-kali lebih tinggi daripada Angka Kecukupan Gizi yang direkomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa, yaitu sebesar 600 IU per hari.

2. Kalsium

Kalsium membantu tulang tetap kuat, tetapi kalau asupannya terlalu banyak bisa berbahaya. Jika kamu berusia antara 19 dan 50 tahun, kamu tidak boleh mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram (mg) kalsium setiap hari.

Dengan suplemen kalsium, pengerasan arteri (aterosklerosis) dan peningkatan risiko penyakit jantung adalah risiko, walaupun hasil penelitiannya beragam.

Para ahli merekomendasikan kita untuk memenuhi kebutuhan kalsium lewat pola makan harian. Pasalnya, menurut studi dalam Journal of the American Heart Association tahun 2016, orang yang mendapatkan kalsium dari makanan memiliki risiko aterosklerosis yang lebih rendah, sedangkan suplemen kalsium dikaitkan dengan peningkatan risiko aterosklerosis.

Kita direkomendasikan untuk mendapatkan 1.000 mg kalsium per hari untuk perempuan usia 19–50 tahun dan 1.200 mg sehari untuk perempuan usia 51 tahun ke atas. Rekomendasi untuk pria usia 19–70 tahun adalah 1.000 mg per hari dan 1.200 mg per hari untuk pria usia di atas 71 tahun.

Kamu bisa mendapatkan kalsium dari yoghurt rendah lemak, tahu, susu rendah lemak, keju, serta sereal dan jus yang telah difortifikasi.

3. Multivitamin dan multimineral

Beberapa orang menggunakan suplemen multivitamin dan multimineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Padahal, ini belum tentu membantu.

Studi dalam JAMA Internal Medicine tahun 2011 menemukan bahwa rata-rata perempuan yang mengonsumsi suplemen memiliki peningkatan risiko kematian dibanding perempuan yang tidak mengonsumsi suplemen. Multivitamin melakukan sedikit atau tidak sama sekali untuk melindungi dari kanker umum, penyakit kardiovaskular, atau kematian.

Namun, ada juga studi yang menemukan manfaat konsumsi multivitamin. Salah satunya studi dalam jurnal Nutrients tahun 2017 yang menyimpulkan bahwa seringnya penggunaan suplemen multivitamin dan mineral membantu mencegah kekurangan mikronutrien yang dapat menyebabkan masalah kesehatan. DominoQQ

Secara keseluruhan, penelitian tentang apakah multivitamin benar-benar meningkatkan kesehatan beragam.

Untuk perempuan usia subur, mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat direkomendasikan untuk membantu mencegah cacat lahir. Multivitamin mungkin diresepkan oleh dokter kepada orang dengan sindrom malabsorpsi, yaitu kondisi saat tubuh tidak dapat menyerap vitamin dan mineral dengan baik.

Meski demikian, perlu diingat bahwa suplemen multivitamin dan multimineral tidak akan pernah bisa menggantikan pola makan seimbang.

4. Suplemen minyak ikan

Kaya akan asam lemak omega-3, minyak ikan disebut-sebut dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit lainnya. Namun, makin banyak bukti menunjukkan bahwa suplemen ini manfaatnya dipertanyakan.

Contoh, studi dalam The New England Journal of Medicine tahun 2019 menemukan bahwa suplemen omega-3 tidak mengurangi serangan jantung, stroke, atau kematian akibat penyakit jantung pada laki-laki dan perempuan paruh baya dan lebih tua tanpa faktor risiko yang diketahui untuk penyakit kardiovaskular. Studi sebelumnya dalam jurnal yang sama tahun 2013 menganalisis orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan juga melaporkan tidak ada manfaat.

Ulasan dan metaanalisis dari 83 uji coba terkontrol acak dalam jurnal BMJ tahun 2019 mengungkapkan bahwa omega-3, baik dalam bentuk suplemen atau makanan, tidak mengurangi risiko diabetes tipe 2 di antara 58.000 partisipan.

Akan tetapi, ada pula studi yang menemukan manfaat suplemen minyak ikan. Salah satunya, studi dalam jurnal BMJ tahun 2022 menunjukkan bahwa suplemen ini dapat bermanfaat kesehatan bila dikombinasikan dengan suplemen vitamin D, meskipun dalam kasus ini manfaatnya secara statistik tidak tidak signifikan.

Cara terbaik untuk mendapatkan omega-3 adalah lewat makanan. Apabila ingin mengonsumsinya, bicarakan terlebih dulu dengan dokter karena ini bisa berinteraksi dengan obat seperti warfarin.

5. Beta-karoten

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular atau kanker, tetapi mengonsumsi suplemen beta-karoten bukanlah salah satunya.

Dilansir AARP, penggunaan suplemen beta-karoten tidak dianjurkan untuk mencegah kanker dan penyakit kardiovaskular karena tidak ada manfaat yang diketahui dan ada kemungkinan peningkatan risiko kanker paru-paru pada beberapa populasi, termasuk perokok dan orang-orang yang telah terpapar asbes.

Beta-karoten adalah pigmen dalam tumbuhan yang memberi warna oranye-kuning pada wortel, melon, ubi jalar, dan labu. Saat menelannya, tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A yang penting untuk penglihatan, fungsi kekebalan, serta pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A juga mendukung jantung, paru-paru dan organ lainnya.

Sebagian besar orang bisa mencukupi kebutuhan vitamin A lewat pola seimbang, karena secara alami terkandung dalam banyak buah, sayur, telur, produk susu, serta produk sereal yang difortifikasi.

Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun ke dalam pola makan harian, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter. Ini penting untuk mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat sesuai dengan kondisi tubuh kamu.

Posting Komentar

0 Komentar