SehatBugar68 - Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Karena masih dalam masa pandemik, semangat menjaga kesehatan dan kelancaran puasa tentu tak boleh kendur.
Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kesehatan kita. Salah satunya adalah peningkatan kolesterol akibat pola makan yang buruk, misalnya asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula. Padahal, kadar kolesterol tinggi bisa mengakibatkan banyak penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah.
Untuk mencegahnya, kita perlu menerapkan pola hidup sehat dan mendukung pengelolaan kolesterol dengan pola makan yang baik serta rutin olahraga agar tubuh tetap sehat dan puasa pun lancar tanpa ancaman kolesterol tinggi.
1. Mengenal hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah kondisi kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Menurut informasi dari rilis CBComm yang diterima IDN Times, kolesterol menjadi penyebab kematian sebanyak 3,9 juta kasus di seluruh dunia. SahabatQQ
Selain itu, menambahkan dari Healthline, kadar kolesterol tinggi bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:
Stroke.
Serangan jantung.
Angina atau nyeri dada.
Tekanan darah tinggi.
Penyakit arteri perifer.
Gagal ginjal kronis.
2. Puasa dan risiko kolesterol tinggi
Kurangnya aktivitas fisik saat puasa Ramadan bisa menjadi risiko naiknya kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, pola makan yang tidak terkontrol saat berbuka juga bisa menjadi faktor kolesterol tinggi. Kebanyakan orang tidak sadar, atau abai, bahwa makanan yang mereka konsumsi tinggi kolesterol.
"Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya, seperti makanan/minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam. Alhasil, kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat," kata dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk, dalam sebuah rilis.
3. Gejala kolesterol tinggi
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Juga dijelaskan oleh dr. Sheena, tidak ada gejala khusus pada tahap awal naiknya kadar kolesterol. Akan tetapi, saat kadar kolesterol naik lebih dari 200 mg/dL, penderitanya bisa mengalami berbagai macam gejala seperti sering sakit kepala, nyeri pada sendi, munculnya benjolan pada tendon persendian, serta gumpalan-gumpalan seperti jerawat di kelopak mata.
Karena gejala awal kolesterol tinggi tidak terdeteksi, jadi kita sangat disarankan untuk melakukan check-up secara rutin untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
“Cara terbaik menangani kemungkinan peningkatan kadar kolesterol adalah dengan medical check-up secara rutin" dr. Sheena mengingatkan.
4. Menjaga kadar kolesterol
Ada berbagai macam cara untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Cara yang paling umum adalah dengan berolahraga secara teratur dan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi. Olahraga bisa dilakukan selama 15–30 menit, sebanyak 3–5 kali seminggu secara rutin.
Mengutip Healthline, beberapa cara menjaga pola makan untuk mengurangi sekaligus mencegah kolesterol tinggi antara lain:
Mengurangi atau batasi asupan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, lemak jenuh, dan lemak trans, seperti daging, kuning telur, makanan berminyak, dan lain-lain.
Memilih sumber protein tanpa lemak seperti dada ayam, ikan, dan kacang-kacangan.
Mengonsumsi berbagai macam makanan dengan kandungan serat yang tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Menghindari makanan yang digoreng dan lebih memilih makanan yang dipanggang, dikukus, atau dibakar.
Menghindari makanan cepat saji dan makanan manis yang sudah dikemas dan diproses sebelumnya.
5. Mengontrol kolesterol dengan plant stanol ester
Selain melakukan pola hidup sehat, kita juga bisa mengonsumsi plant stanol ester untuk mengontrol kadar kolesterol. Plant stanol ester adalah serat makanan yang ada dalam tumbuhan.
Bahan alami ini memiliki fungsi dan struktur yang menyerupai kolesterol dengan rangkaian biokimia yang sedikit berbeda. Plant stanol ester bisa dikonsumsi sebanyak 2–3 gram setiap harinya.
Plant stanol ester bisa bisa didapat melalui kacang-kacangan dan sayuran. Selain itu, bahan alami ini juga hadir dalam bentuk kapsul dan suplemen yang bisa didapatkan di apotek. Namun, agar lebih aman, konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.
"Dengan struktur mirip kolesterol, plant stanol ester dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh" kata dr. Sheena.
Yuk, tetap jaga kesehatan di bulan Ramadan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, menjaga pola makan tetap sehat, serta aktif secara fisik agar ibadah puasa kita lancar. Jika kamu memang punya riwayat kolesterol tinggi atau kondisi lainnya, baiknya sebelum puasa lakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisimu fit dan cuma manfaat dari puasa saja yang didapat. Semoga puasa kamu lancar, ya! Agen Domino99
0 Komentar